Drama China "Kabut Cinta" atau yang lebih dikenal dengan judul internasionalnya "Romance in the Rain" pernah mencuri perhatian banyak penonton di Indonesia. Diangkat dari novel terkenal karya Chiung Yao, drama ini mengisahkan kisah cinta penuh konflik dan perasaan yang berliku. Bagi kalian yang belum menonton atau ingin mengenang kembali perjalanan dramanya, berikut adalah sinopsis lengkap dari drama yang sempat booming ini.
Drama ini menceritakan kisah cinta yang penuh dengan intrik keluarga dan penderitaan. Lu Yiping, tokoh utama wanita, adalah seorang gadis yang hidup dalam keluarga yang penuh dengan masalah. Ia dan ibunya, Fu Wenpei, diusir dari rumah keluarga Lu karena fitnah yang disebarkan oleh istri ayahnya yang kesembilan, Wang Xueqin. Mereka pun terpaksa hidup di kontrakan kecil dan bergantung pada uang dari ayahnya yang keras hati.
Suatu hari, Yiping mendatangi ayahnya untuk meminta uang. Setelah sebuah pertengkaran, ia dipukul dan akhirnya mendapatkan uang yang diminta. Kejadian ini menjadi titik balik bagi Yiping yang merasa dikhianati, dan ia mulai menanamkan dendam terhadap keluarga Lu.
Setelah kejadian tersebut, Yiping tidak sengaja bertemu dengan He Shuhuan, seorang pria yang awalnya mengira ia sedang dirampok. Shuhuan membawanya ke rumah kontrakannya dan meskipun awalnya Yiping kesal karena mengetahui bahwa Shuhuan adalah teman dari Lu Erhao, saudara tirinya, hubungan mereka mulai berkembang. Yiping kemudian terlibat dalam dunia malam dan bernyanyi di sebuah klub, tetapi ia tetap memiliki rasa kecewa yang mendalam terhadap keluarga Lu.
Saat Yiping kembali ke rumah keluarga Lu, ia merasa terkejut dan terluka setelah melihat foto Shuhuan dengan Ruping, yang ia kira adalah pacarnya. Namun, kenyataan mulai terungkap, dan hubungan Yiping dan Shuhuan mulai berkembang meski sering kali diwarnai pertengkaran. Meskipun keduanya saling mencintai, harga diri dan dendam Yiping sering kali menghalangi kedekatan mereka.
Seiring berjalannya waktu, hubungan mereka semakin rumit. Shuhuan mulai merasa kecewa dan terjebak dalam perasaan bersalah atas keputusan-keputusan yang ia buat. Ruping, yang memiliki perasaan terhadap Shuhuan, juga muncul sebagai penghalang dalam hubungan mereka. Yiping merasa terabaikan, dan konflik antara mereka semakin memuncak. Keputusan-keputusan besar mulai diambil, dan banyak perasaan yang terpendam mulai meletup.
Di akhir cerita, setelah serangkaian peristiwa yang mengguncang, Shuhuan dan Yiping dihadapkan pada pilihan yang sangat sulit. Yiping, yang sempat terperangkap dalam perasaan benci dan dendam terhadap keluarga Lu, akhirnya menyadari pentingnya pengorbanan dan menerima kenyataan bahwa tidak semua hal bisa terwujud seperti yang ia harapkan. Drama ini berakhir dengan keputusan besar yang menggambarkan kesedihan, pengorbanan, dan penerimaan.
Drama "Kabut Cinta" memiliki beberapa perbedaan signifikan dengan novel aslinya. Dalam novel, cerita berakhir dengan kesedihan yang mendalam, dimana karakter Ruping mengambil jalan tragis dengan bunuh diri. Namun, dalam versi drama, ending dibuat lebih bahagia dengan beberapa perubahan dalam alur cerita dan karakter. Penggemar novel mungkin merasa sedikit kecewa, tetapi drama ini tetap berhasil memberikan pengalaman menonton yang mengharukan.
Drama ini mendapatkan respon yang luar biasa dari para penonton di Asia, termasuk Indonesia. Banyak yang terkesan dengan kedalaman emosi dan konflik yang dihadirkan dalam cerita. Meskipun beberapa elemen dramanya bisa terasa berlebihan, "Kabut Cinta" tetap menjadi salah satu drama China yang paling berkesan.
Secara keseluruhan, "Kabut Cinta" adalah drama yang menggabungkan kisah cinta, keluarga, dan pengorbanan dengan latar belakang konflik yang kuat. Drama ini tidak hanya menyajikan kisah romantis, tetapi juga memberikan pelajaran tentang kehidupan, perjuangan, dan penerimaan diri.